Pertanian menjadi salah satu sektor ekonomi yang
tetap bertahan selama masa pandemi COVID-19 di Indonesia. Dengan demikian,
industri pupuk dituntut agar bisa menghasilkan pupuk yang berkualitas secara
terus-menerus. Terdapat berbagai jenis pupuk yang jual di pasaran namun yang
paling banyak digunakan para petani adalah urea. Berdasarkan penelitian sebesar
40-70% dari pupuk dengan kandungan nitrogen (N) yang diaplikasikan pada tanaman
akan terbuang sia-sia ke lingkungan atau berikatan dengan tanah sehingga tidak
bisa menjangkau tanaman. Diperlukan adanya terobosan baru dalam formulasi pupuk
urea agar pupuk bisa bekerja lebih efektif. Oleh karena itu, tujuan dari
penelitian inovasi ini adalah
menentukan variasi rasio campuran antara polivinil alkohol (PVA)/starch/biochar
dengan pupuk urea. Pengaruh coating
PVA/pati/biochar terhadap keefektifan
pupuk urea dalam bentuk kandungan nitrogen yang terlepas juga menjadi target
dalam penelitian ini. Selain itu, didukung dengan slow release urea yang
mana bisa meningkatkan hasil panen dan penggunan pupuk urea yang lebih hemat
yang mencapai angka 30-50%. Adapun
metode penelitian yang dilakukan dalam inovasi ini yaitu dengan melakukan pirolisis kotoran sapi
dengan
variasi suhu untuk
menghasilkan biochar yang kemudian
dilakukan formulasi antara biochar/starch/PVA dan urea dengan berbagai variasi. Encapsulated urea dengan berbagai variasi tersebut
dilakukan uji untuk mengetahui karakteristik dan kinerjanya. Beberapa uji yang
dilakukan meliputi uji dengan SEM/EDX, BET, FTIR, TGA, dan dilakukan pula uji burial test dan water absorption terhadap encapsulated urea.
Kata kunci: urea,
slow release fertilization,
biochar, starch, dan
PVA.