Fluktuasi harga di sektor pertanian menjadi hal yang wajar
dialami dan dirasakan baik oleh petani sebagai produsen, maupun oleh konsumen. Komoditas
hortikultura yang penanamannya sangat bergantung pada kondisi iklim kerap
menjadi subsektor yang mengalami isu fluktuasi harga yang ekstrim sehingga
perlu adanya sebuah modifikasi dari sistem yang telah terbentuk sebelumnya
menjadi sebuah sistem yang mampu menjaga kestabilan harga komoditas ini dalam
jangka panjang dan akhirnya menjadi sebuah kebiasaan baru. Konsep Smart Berdikari
City diperlukan untuk menanggulangi permasalahan yang sudah ada selama
bertahun-tahun ini. Konsep ini akan sangat membantu petani dan konsumen dalam
hal kepastian harga, serta mampu memberikan kemudahan bagi pemerintah dalam
melakukan kontrol. Selain itu, konsep ini juga memberikan penambahan nilai yang
merata bagi seluruh pelaku pasar. Mekanisme kerja dari konsep Smart Berdikari
City ini dimulai dengan adanya penghimpunan data selama 1 hingga 2 tahun
untuk dapat menemukan trend permintaan komoditas hortikultura sehingga
dapat dipetakan penanamannya. Sistem ini dilengkapi dengan adanya kebijakan
yang dibentuk dengan pemerintah sebagai penanggung jawab dan penyedia pasar,
serta dibantu denggan adanya aplikasi Yuk Berdikari dalam
pelaksanaannya. Inti dari adanya konsep ini adalah petani memproduksi komoditas
hortikultura secara proporsional dan kontinyu yang didasarkan pada permintaan.
Harapan dari adanya konsep Smart Berdikari City ini adalah tercapainya
kesejahteraan bagi petani dan konsumen sehingga roda perekonomian di suatu
wilayah dapat bergerak bersama-sama dan mendukung pertumbuhan ekonomi hijau.
Kata
Kunci : Fluktuasi Harga, Kestabilan Harga, Kesejahteraan